Kesejahteraan Psikologis pada Lansia Aktif Bekerja: Perspektif Psikologi Positif

Penulis

  • Vivi Juli Pratiwi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Penulis
  • Furqon Efendi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Penulis
  • Febby Fariska Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Penulis

Kata Kunci:

Kesejahteraan, Psikologis, Lansia, Bekerja, Produktif

Abstrak

Kesejahteraan psikologis mencakup interaksi sosial yang positif, kesehatan fisik dan mental, serta penerimaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesejahteraan psikologis pada lansia yang masih bekerja. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari dua orang lansia berusia 60 tahun ke atas yang tetap aktif bekerja. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara terbuka, sedangkan lokasi penelitian berada di Jl. Beringin, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas bekerja memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan psikologis lansia. Kedua subjek mampu menunjukkan penerimaan diri, memiliki tujuan hidup yang jelas, serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Selain itu, mereka dapat mengevaluasi pengalaman masa lalu untuk dijadikan bekal dalam menghadapi kehidupan yang lebih baik di masa tua. Bekerja bukan hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung rasa percaya diri, kemandirian, dan hubungan sosial yang sehat. Dengan demikian, bekerja pada usia lanjut berperan penting dalam menjaga kesejahteraan psikologis, baik dari aspek mental maupun sosial, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia secara menyeluruh.

 

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Badan Pusat Statistik. (2019). Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019: Statistik kesejahteraan rakyat

Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Cohen, S., & Wills, T. A. (1985). Stress, social support, and the buffering hypothesis. Psychological bulletin, 98(2), 310.

Demartoto, A. (2006). Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia : Suatu Kajian Psikologis. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Diener, E. (1984). Subjective well-being. Psychological bulletin, 95(3), 542.

Diener, Ed. (2009). Assesing well-being: The collected works of ed diener. NewYork: Springer.

Ellison, N. B., Steinfield, C., & Lampe, C. (2007). The benefits of Facebook “friends:” Social capital and college students’ use of online social network sites. Journal of computer‐mediated communication, 12(4), 1143-1168.

Erikson, E. H., & Erikson, J. M. (1998). The life cycle completed (extended version). WW Norton & Company.

Frankl, V. E. (1985). Man's search for meaning. Simon and Schuster.

Gunarsa, S. D.(2004). Dari Anak sampai Usia Lanjut : Bunga Rampai Psikologi Anak. BPK Gunung Mulia.

Gyasi, R. M., Quansah, N., Boateng, P. A., Akomeah, E., Yakubu, A.-F., Ahiabli, P. A., Aikins, E., Owusu-Sarpong, O. J., Dumbe, Y., Nimoh, M., Phillips, D. R., & Hajek, A. (2024). Meeting the WHO physical activity guidelines is associated with lower odds of depression in older adults: Potential psychosomatic mechanisms. American Journal of Geriatric Psychiatry, 32(9), 1105–1118. https://doi.org/10.1016/j.jagp.2024.04.001.

Harlianty, R. A., Wilantika, R., Karisma, D., Parase, K. L., & Pringsewu, U. A. (2016). Fixiintan@gmail.com. 18–24.

Havighurst, R. J. (1948). Developmental tasks and education.

Kosalina, N. (2018). Gambaran Kesejahteraan Subjektif Lansia Kegiatan Religius. Psibernetika, 11(1), hlm. 31-46.

Maslow, A. H. (2000). The Maslow business reader. John Wiley & Sons.

Rek er, G.T., & Wo ng, P.T (1988). Aging as an Individual pro cess: Tow ard a Theory of personal meaning. Hand book of Th eo rie s of Agin g, 21 4-1 46. N ew Yo rk: Sp ringer.

Ryan, R. & Deci, E.L. (2001). On Happiness and Human Potensials : A Review of Research on Hedonic and Eudaimonic Well-being. Annual Review of Psychology 52, pp. 141-166.

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of personality and social psychology, 69(4), 719.

Ryff, Carol., & Singer, Burton. (2006). Know they self and become what you are : A eudaimonic approach tp psychological well-being (online). Journal of Happiness Studies, 9, 13-3.

Santrock, J. W. (1972). Relation of type and onset of father absence to cognitive development. Child development, 455-469.

Santrock, J. W. (1995). Perkembangan Masa Hidup : Edisi Kelima (Terjemahan Juda Damanik & Achmad Chusairi). Jakarta : UI Press.

Santrock, J.W. 1997. Life Span Development. Jakarta: Erlangga.

Ulfa, G. (2015). Hubungan Antara Stres, Harga Diri Dan Dukungan Sosial Terhadap Kesejahteraan Psikologis Pada Lanjut Usia. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 3(April), 49–58.

Vallerand, R. J. (2000). Deci and Ryan's self-determination theory: A view from the hierarchical model of intrinsic and extrinsic motivation. Psychological inquiry, 11(4), 312-318.

Vazquez, C., Hervas, G., Rahona, J.R., & Gomez, D. (2009). Psychological well-being and health: Contributions of positive psychology. Journal of Clinical and Health Psychology, 5(2), 15-27.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29

Cara Mengutip

Kesejahteraan Psikologis pada Lansia Aktif Bekerja: Perspektif Psikologi Positif. (2025). Journal of Medical Practice and Research, 1(1), 35-41. https://scriptaintelektual.com/essentia/article/view/27