Fenomena Healing dan Self-Love di Media Sosial Instagram: Tinjauan Psikologis pada Tren Budaya Populer

Penulis

  • Nila Vinca Risma Trisna Universitas Diponegoro Penulis

Kata Kunci:

Healing, Self-Love, Psikologi Positif, Self-Compassion, Budaya Digital

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena healing dan self-love di media sosial Instagram sebagai bentuk ekspresi psikologis dalam budaya populer digital. Latar belakang penelitian didasari meningkatnya penggunaan tagar bertema kesehatan mental seperti #healing dan #selflove yang masing-masing telah digunakan lebih dari 51 juta dan 130 juta kali pada tahun 2025. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis, penelitian ini menelaah unggahan publik di Instagram yang memuat kedua tagar tersebut. Analisis dilakukan dengan thematic content analysis untuk mengidentifikasi makna psikologis dan representasi budaya yang terkandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren healing dan self-love mencerminkan pergeseran paradigma dari pendekatan klinis menuju ekspresi sosial yang lebih terbuka. Berdasarkan teori Self-Compassion dari Kristin Neff dan Positive Psychology dari Martin Seligman, tren ini memuat nilai mindfulness, self-kindness, dan resilience yang berkontribusi pada kesejahteraan psikologis. Namun, fenomena ini juga bersifat ambivalen karena cenderung menjadi perilaku konsumtif dan performatif. Diperlukan keseimbangan antara refleksi diri dan tanggung jawab sosial agar praktik tersebut tetap bermakna autentik.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Amaliyah, R., & Budiono, V. D. (2024). Eksplorasi self-compassion pada remaja akhir dalam perspektif psikologi. Journal of Psychology Today, 2(1), 33-38.

APSN. (2025). “Indonesia sees alarming rise in teen mental health cases, BPJS data shows”, tersedia di https://www.asia-pacific-solidarity.net/news/2025-09-17/indonesia-sees-alarming-rise-teen-mental-health-cases-bpjs-data-shows.html, diakses pada 15 Oktober 2025.

Best-Hashtags. (2025). “Best #healing hashtags”, tersedia di https://best-hashtags.com/hashtag/healing/, diakses pada 15 Oktober 2025.

DataBoks. (2023). “Not a Psychologist, Most Indonesian Citizens Maintain Mental Health This Way”, tersedia di https://databoks.katadata.co.id/en/consumer-services/statistics/bf21a94a5a381f6/not-a-psychologist-most-indonesian-citizens-maintain-mental-health-this-way, diakses pada 15 Oktober 2025.

DetikInet. (2025). “Daftar Jumlah Pengguna Media Sosial Indonesia Terbaru, Siapa yang Paling Banyak?”, tersedia di https://inet.detik.com/cyberlife/d-7854501/daftar-jumlah-pengguna-media-sosial-indonesia-terbaru-siapa-yang-paling-banyak, diakses pada 15 Oktober 2025.

Fikri, M. M., Anshory, A. M. A., Marjuki, I., & Ananda, R. H. (2024). Authentic happiness in Raissa Almira's Romance Poetry: A positive psychology study Martin Seligman’s Perspective. Jurnal Kata: Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra, 8(1).

Halijah, N. (2023). Tren Healing di Instagram: Penyembuhan Kekinian di Kalangan Mahasiswa. Emik, 6(2), 234-252. https://doi.org/10.46918/emik.v6i2.2091.

Huang, J. J., Huang, M. Y., & Syu, F. K. (2010). Liberated anomie in generation next: Hyperindividualism, extreme consumerism, and social isolationism. Fooyin Journal of Health Sciences, 2(2), 41-47. https://doi.org/10.1016/S1877-8607(10)60013-6.

Huberman, M., & Miles, M. (1994). Manejo de datos y métodos de análisis. The Sage handbook of qualitative research, 428-444.

INSG. (2025). “The Real Statistics Behind Influencer Marketing in Indonesia (2025 Analysis)”, tersedia di https://www.insg.co/influencer-marketing-indonesia/, diakses pad 15 Oktober 2025.

Instagram, tersedia di https://www.instagram.com/p/DBhCCsmSvQN/, diakses pada 15 Oktober 2025.

Instagram, tersedia di https://www.instagram.com/p/DGFJE4CSCuY/, diakses pada 15 Oktober 2025.

Instagram, tersedia di https://www.instagram.com/p/DPoIWD8iD8_/, diakses pada 15 Oktober 2025.

Iqhashtags. (2025). “Top Hashtags for #healing Enthusiasts”, tersedia di https://iqhashtags.com/hashtags/hashtag/healing, diakses pada 15 Oktober 2025.

JurnalBengkulu. (2025). “Kesehatan Mental Remaja Indonesia: Darurat yang Tak Boleh Diabaikan”, tersedia di https://www.jurnalbengkulu.com/kesehatan-mental-remaja-indonesia-darurat-yang-tak-boleh-diabaikan/, diakses pada 15 Oktober 2025.

Karinda, F. B. (2020). Belas Kasih Diri (Self Compassion) Pada Mahasiswa. Cognicia, 8(2), 234-252.

KompasTV. (2022). “Riset: 15,5 Juta Pemuda-Pemudi Indonesia Miliki Masalah Kesehatan Mental dalam Setahun Terakhir”, tersedia di https://www.kompas.tv/nasional/342494/riset-15-5-juta-pemuda-pemudi-indonesia-miliki-masalah-kesehatan-mental-dalam-setahun-terakhir, diakses pada 15 Oktober 2025.

Martínez-Jiménez, L. (2023). Postfeminist neoliberalization of self-care: a critical discourse analysis of its representation in Vogue, Cosmopolitan and Elle. Feminist Media Studies, 23(6), 2814-2830. https://doi.org/10.1080/14680777.2022.2093936.

NTBSatu. (2024). “Inilah Data Jumlah dan Kelompok Usia yang Terbanyak Pengguna Instagram di Indonesia”, tersedia di https://ntbsatu.com/2024/03/23/inilah-data-jumlah-dan-kelompok-usia-yang-terbanyak-pengguna-instagram-di-indonesia.html, diakses pada 15 Oktober 2025.

Nurdiana, R. (2024). Self Healing: Meraih Kembali Kebahagiaan setelah Keterpurukan. Laksana.

Paduli, G. (2025). Sustainable Well-Being & Clinical Resilience: Psikologi Positif untuk Krisis Mental. PT. Star Digital Publishing, Yogyakarta-Indonesia.

Pantau. (2024). “Data Pengguna Media Sosial di Indonesia 2024”, tersedia di https://www.pantau.com/teknologi-sains/242835/data-pengguna-media-sosial-di-indonesia-2024, diakses pada 15 Oktober 2025.

Puspita, S. M., Meiyuntariningsih, T., & Aristawati, A. R. (2023). Optimisme menghadapi masa pensiun: Bagaimana peranan psychological well being?. INNER: Journal of Psychological Research, 3(1), 77-87.

Rarame, A. O. (2025). Representasi Perempuan dalam Media Sosial: Analisis Konstruksi Gender Pada Akun Tiktok@ Feminiyou. Commed Jurnal Komunikasi dan Media, 10(1).

Rozikan, M., & Adisti, A. R. (2024). Penguatan Konseling Sufistik Dalam Meningkatkan Self-Compassion Pada Maha Santri. PD Abkin Jatim Open Journal System, 4(1), 75-85. https://doi.org/10.1234/pdabkin.v4i1.176.

Sari, R. M. (2025). Aplikasi Media Sosial. Payakumbuh: Serasi Media Teknologi.

Soetikno, N., Jashar, A. A. Z., & Hainer, L. H. R. (2021). Bab 14 Kekuatan Self-Compassion dalam Menurunkan Amarah. Jakarta: LPPI Untar (Untar Press), 292. https://lintar.untar.ac.id/repository/penelitian/buktipenelitian_10717001_1A150224181315.pdf#page=302.

Sukmana, O., Sulistyaningsih, T., Damanik, F. H. S., Wahyudi, F. D., Ras, A., Astari, F., ... & Fauziyah, N. K. (2025). Sosiologi Digital: Transformasi Sosial di Era Teknologi. Star Digital Publishing.

Susanto, C., Leonora, H., & Meiden, C. (2022). Content Analysis Method: Analisis Prinsip Isi dan Prinsip Kualitas Laporan Keberlanjutan. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 6(2), 619-627.

UGM. (2022). “Hasil Survei I-NAMHS: Satu dari Tiga Remaja Indonesia Memiliki Masalah Kesehatan Mental”, tersedia di https://ugm.ac.id/id/berita/23086-hasil-survei-i-namhs-satu-dari-tiga-remaja-indonesia-memiliki-masalah-kesehatan-mental/, diakses pada 15 Oktober 2025.

Usman, J. (2017). Konsep kebahagian martin seligman. Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin Dan Filsafat, 13(2), 359-374. https://doi.org/10.24239/rsy.v13i2.270.

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-17

Cara Mengutip

Fenomena Healing dan Self-Love di Media Sosial Instagram: Tinjauan Psikologis pada Tren Budaya Populer. (2025). Journal of Health, Medical, and Psychological Studies, 1(1), 20-39. https://scriptaintelektual.com/sanitas/article/view/38